welcom

Comment Pictures: MyNiceProfile.com Comments Pictures

Kamis, 31 Maret 2011

kebijakan fiskal

BAB 3
KEBIJAKAN FISKAL
Pendahuluan
            Sistem fiskal dan prestasi fiskal suatu negara harus dipelajari dalam konfleks sejarahnya. Antara tahun 1951-1958 sistem fiskal indonesia sangant tergantung pada sumber penerimaan yang berasal dari perdagangan internasional.
            Menginjak akhir tahun 50-an , penerimaan dari sumber-sumber ini sebagai persentase penerimaan total mulai menurun sebagai akibat dari makin memburuknya situasi pasar dunia bagi karet dan barang-barang lain, yang juga sebagai akibat dari ditetapkannya kurs devisa yang terlalu rendah sehingga mendorong lebih banyak penyeludupan barang-barang ekspor, sumber-sumber penerimaan dalam negeri ternyata tidak mungkin mengimbangi penurunan penerimaan ini sehingga pemerintah perpaksa harus melaksanakan kebijaksanaan anggaran belanja defisit untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang di perlukan. Keadaan ini telah mengakibatkan timbulnya proses inflasi kumulatif, dan selanjutnya berakhir dengan keruntuhan perekonomian.
            Pemerintah orde baru telah menentukan beberapa kebijakan di bidang anggaran belanja dengan tujuan memperthankan stabilitas proses pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Sasaran kebijakan seperti ini tidk banyak berbeda dengan sasaran yang ingin yang di capai pemerintah di negara-nagara yang sedang berkembang lainnya yang berusaha menjadi stbilitas pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal.


KEBIJAKAN FISKAL
            Kebijakan fiskal adalah kebijkan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang di tempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dannya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain,
            Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi perekonomian negara untuk menjadi lebih baik melalui pengeluaran dan pengeluaran dalam APBN. Contoh kebijakan fiskal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan massyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan atau kenaikan pajak agar tercipta kstabilan lagi. Cara demikian tersebut dengan penggelolaan anggaran.kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah (G), jumlah jumlah transfer peemerintah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang di terima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (Y). Instumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi variable-variable berikut :
Ø      Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
Ø      Pla persebaran sumber daya
Ø      Distribusi pendapatan
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak di turunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

Jenis-jenis kebijakn fiskal
1.      Penstabilan otomatik : dalam setiap perekonomian terdapat beberapa jenis pendapatan dan pengeluaran pemerintah yang akan secara otomatik menciptakan kestabilan yang lebih tinggi kepada kegiatan ekonomi. Pendapatan dan pengeluaran yang mempunyai sifat seperti itu di namakan penstabil otomatik. Apabila kegiatan ekonomi mengalami kemundurn, ia akan mengurangi keseriusn dan kemunduran ekonomi yang terjadi. Sebaiknya, apabila kegiatan ekonomi mengalami perkembangan, ia akan mengurangi kecepatan perkembangan tersebut. Jenis-jenis penstabil otomatis yang utama adalah:
v     Pajak proposional dan pajak progresif
v     Asuransi pengangguran
v     Kebijakan harga minimum
2.      Kebijakan fiskal diskresioner adalah kebijakan fiskal yang di gunakan maslah makro ekonomi seperti : pengamgguran, inflasi atau tingkat pertumbuhan yang lambat. Pada hakekatnya diskresioner dapat di bedakan dalam tiga bentuk sekaligus alat untuk menjalankan kebijakan :
v   Membuat perubahan-perubahan keatas pengeluarannya,
v   Membuat perubahan-perubahan ke atas pajak yang di pungutnya,
v   Secara serentak membuat perubah dalam pengeluaran pemerintah dan sistem pemumungutan pajak.


Anggaran belanja negara terdiri dari :
A.     Penerimaan atas pajak
B.     Pengeluaran pemerintah  (goverment expenditure)
C.    Tranfer pemerintah (goverment transfer)

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
  • Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
  • Pola persebaran sumber daya
  • Distribusi pendapatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar